Arnis atau Kali adalah seni bela diri tradisional dari Filipina yang dikenal sebagai salah satu seni bela diri paling mematikan di dunia. Seni bela diri ini menggunakan berbagai teknik serangan dan pertahanan dengan menggunakan senjata tradisional seperti tongkat, pisau, dan pedang.
Arnis atau Kali memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Seni bela diri ini awalnya dikembangkan oleh suku-suku pribumi di Filipina sebagai metode untuk melindungi diri mereka dari serangan musuh. Seiring berjalannya waktu, Arnis atau Kali berkembang menjadi seni bela diri yang kompleks dan efektif.
Salah satu hal yang membuat Arnis atau Kali begitu mematikan adalah teknik-tekniknya yang cepat, presisi, dan mematikan. Para praktisi Arnis atau Kali dilatih untuk merespons dengan cepat terhadap serangan lawan dan mengalahkannya dengan efektif. Selain itu, seni bela diri ini juga mengajarkan para praktisi untuk memanfaatkan lingkungan sekitar mereka sebagai senjata, sehingga membuat mereka lebih berbahaya dan sulit untuk dihadapi.
Selain teknik bertarung dengan senjata, Arnis atau Kali juga melatih para praktisi untuk bertarung tanpa senjata. Mereka dilatih untuk menggunakan tangan kosong mereka untuk melawan lawan dengan teknik-teknik serangan dan pertahanan yang sama mematikannya.
Dengan kepopuleran Arnis atau Kali yang semakin meningkat di Indonesia, banyak sekolah bela diri dan komunitas yang mulai mengadakan pelatihan Arnis atau Kali bagi masyarakat. Melalui pelatihan ini, para praktisi bela diri bisa belajar teknik-teknik yang mematikan dan efektif untuk melindungi diri mereka dari serangan.
Arnis atau Kali bukan hanya sekedar seni bela diri, namun juga merupakan bagian dari warisan budaya Filipina yang perlu dilestarikan. Melalui pembelajaran dan latihan Arnis atau Kali, kita bisa memahami lebih dalam tentang kekayaan budaya Filipina dan menghargai warisan seni bela diri yang begitu mematikan ini.